PEKANBARU, (LA) – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali melanda Provinsi Riau. Titik api dilaporkan bermunculan di tujuh daerah, yakni Bengkalis, Kepulauan Meranti, Indragiri Hilir, Siak, Pelalawan, serta Kota Pekanbaru dan Dumai. Kondisi ini diperburuk dengan minimnya curah hujan serta memasuki musim kering di wilayah pesisir.
Pemerintah Siapkan Langkah Antisipasi
Menanggapi situasi yang semakin mengkhawatirkan, Kepala BPBD Damkar Riau, M. Edy Afrizal, menyatakan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait untuk membahas kemungkinan penetapan status siaga Karhutla 2025.
“Mengingat kondisi ini, kami akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait guna membahas penetapan status siaga Karhutla tahun 2025,” ujar Edy Afrizal, Kamis (13/2/2025).
Baca juga Pemkab Siak Hibahkan Lahan 1,3 Hektar untuk Markas Manggala Agni, Komitmen Cegah Karhutla
Ia menegaskan bahwa keputusan terkait status siaga biasanya diambil pada bulan Februari atau Maret sebagai langkah antisipatif menghadapi musim kemarau. Jika kebakaran terus meluas, Pemprov Riau tidak menutup kemungkinan segera menetapkan status siaga Karhutla.
Imbauan kepada Masyarakat dan Upaya Pencegahan
Dalam menghadapi ancaman Karhutla, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan yang dapat memperparah kondisi. Pemerintah daerah juga akan memperkuat patroli dan berbagai langkah pencegahan guna meminimalkan dampak kebakaran terhadap lingkungan serta kesehatan masyarakat.
Diharapkan dengan langkah-langkah ini, kebakaran hutan dan lahan di Riau dapat dikendalikan, serta dampaknya terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat dapat diminimalisir.**