Pekanbaru, (LA) – Setiap tanggal 28 Juli, dunia memperingati Hari Hepatitis Sedunia atau World Hepatitis Day (WHD) sebagai ajakan global untuk meningkatkan kesadaran terhadap hepatitis B dan C—dua jenis infeksi hati yang mematikan namun kerap terlupakan.
Peringatan ini diprakarsai oleh World Health Organization (WHO) dan menjadi momentum penting mendorong deteksi dini, perluasan akses pengobatan, dan edukasi publik demi menyelamatkan jutaan nyawa. Tema global WHD 2025 adalah “Hepatitis: Let’s Break It Down”, sementara tema nasional mengusung semangat kolektif: “Bergerak Bersama, Putuskan Penularan Hepatitis”
“Kita harus atasi bersama—baik ketidaktahuan, keterlambatan diagnosis, keterbatasan layanan, maupun stigma,” tegas Kementerian Kesehatan RI melalui laman resminya.
Fakta Tentang Hepatitis
350 juta orang hidup dengan hepatitis B atau C kronis secara global.
Sekitar 1,1 juta jiwa meninggal setiap tahun, melampaui kematian akibat HIV/AIDS.
Di Indonesia, data Survei Kesehatan 2023 mencatat 6,7 juta orang terinfeksi hepatitis B dan 2,5 juta hepatitis C.
Banyak penderita tidak sadar telah terinfeksi karena gejala sering muncul terlambat. Padahal, vaksin hepatitis B sudah tersedia luas dan efektif. Indonesia sendiri merupakan negara dengan endemisitas tinggi hepatitis B.
4 Langkah Gerakan “Atasi” Versi Kemenkes:
Atasi ketidaktahuan lewat edukasi dan informasi yang mudah diakses.
Atasi keterlambatan diagnosis dengan skrining massal dan deteksi dini.
Atasi akses terbatas dengan memperluas layanan gratis di fasilitas kesehatan.
Atasi stigma dengan mengedepankan empati, solidaritas, dan perlindungan hak pasien.
Cara Ikut Berpartisipasi dalam Hari Hepatitis Sedunia:
Pemeriksaan Hepatitis: Cek status kesehatan Anda lewat tes darah sederhana di puskesmas atau klinik.
Ikut Kegiatan Peringatan: Seminar, jalan sehat, konser, atau cek kesehatan gratis.
Buat Acaramu Sendiri: Dengan dukungan materi kampanye dari situs resmi WHD, siapa pun bisa berperan, dari komunitas sekolah hingga lingkungan RT.
“Penyederhanaan layanan hepatitis dan integrasinya ke sistem kesehatan nasional menjadi kunci pemberantasan,” tegas WHO dalam rilisnya.
Peringatan Hari Hepatitis Sedunia 2025 diharapkan jadi pintu masuk edukasi publik, serta wujud nyata kolaborasi antara pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat untuk mencapai target eliminasi hepatitis B dan C pada 2030.