“Seperti penggunaan hio atau dupa cina yang dibakar, kemudian jumlahnya ganjil serta tata letak juga tidak boleh sembarangan. Pakaian yang berwarna warni ini juga berangkat dari hio tadi, ada hio merah, hio coklat, kuning, dan segala macam,” ungkap rakis
“Motivasi dalam garapan ini juga yang paling umum yaitu asas toleransi serta asas edukasi,” tambahnya
Dari sisi salah satu sudut pandang dewan juri ada beberapa hal yang mestinya menjadi pertimbangan oleh grup buloh mudo salah satunya bahasa yang digunakan. Mungkin bisa jadi bahasa tionghoa yang dilantunkan diubah menjadi bahasa melayu.
“Dalam beberaoa garapan musik sangat jarang terjadi asimilasi budaya/ada perseteruan budaya, apalagi saat ini kita lagi digadang-gadangkan dengan keberagaman kebudayaan, sehingga bisa bahasa cina tersebut di ubah menjadi bahasa melayu,” pungkas Anggara Satria selaku salah satu dewan juri
Yang tergabung didalam grup buloh mudo yaitu dengan penata musik Rakis Fadli serta pemusik yaitu Tengku Al Azmi, Firmansyah, Nurhabibayu, Siswadi Ardi, Fery Handika, Nuril Fahmi.