“Pelatihan workshop teater ini menjadi suatu hal yang sangat luar biasa, kita ketahui bahwa satuan pendidikan atau sekolah yang memulakan pelatihan teater itu tidak begitu banyak, ini setahu saya”, ungkap Kafrawi (2/11).
Ia menjelaskan bahwa tidak banyak sekolah yang mengadakan pelatihan teater. Hanya sekolah tertentu yang mau mengadakan pelatihan ini, dari hal ini diketahui bahwa sebenarnya teater bukan hanya sekedar hiburan tetapi juga memperkuat karakter siswa-siswa. Ia juga mengatakan bahwa disalah satu kampus di Riau yaitu Universitas Lancang Kuning, ia mencoba menerapkan supaya bisa membangkitkan sikap mahasiswa melalui teater. Bagaimana teater bisa membentuk kedisplinan diri serta menumbuhkan kecerdasan yang luar biasa.
“Pelatihan teater bukan hanya menjadi hiburan tetapi juga memperkuat karakter siswa, seperti halnya yang coba kami lakukan di kampus Universitas Lancang Kuning, kami menerapkan bagaimana membangkitkan, menerapkan sikap mahasiswa dengan teater. Hal ini menjadi salah satu yang luar biasa, bagaimana teater membentuk kedisplinan kemudian kecerdasan yang luar biasa”, ungkapnya
“Bisa dilihat dari sang penulis naskah drama, kemudian aktor, penata rias, mereka memerlukan tafsira-tafsiran untuk berimajinasi yang sangat kuat. Karena kita ketahui hari ini teknologi AI sangat berkembang luar biasa dan sangat canggih. Tetapi ada satu hal yang tidak bisa diambil dari teknologi AI tersebut yaitu sentuhan hati nurani, AI tidak memiliki perasaan, nah disinilah kita harus tetap menjaga dan melatih supaya kekompakan kita tetap berkembang dan jalan. Apalagi anak-anak sangat memiliki potensi yang luar biasa”, ungkapnya