Lebih lengkapnya, Konoha II menceritakan tentang masyarakat yang hancur karena adanya budaya hiperindividu. Hal ini, dikatakan oleh Yos, dapat menghasilkan sikap budaya jilat yang tertuang dalam lukisan Asal Bapak senang.
3. Niscaya
Selanjutnya, ada lukisan berjudul Niscaya yang menceritakan seorang petani memberi makan orang berdasi. Karya ini menggambarkan kerja keras petani, namun yang bergelimang harta justru orang lain.
“Cerita tentang seorang petani, gambarannya lukisan petani memberi makan kepada orang yang berdasi. Menyuapi makanan di mulutnya orang yang berdasi yang berbaring. Tapi kemudian siapa yang menikmati keringat mereka? Kan, orang-orang urban seperti kita. Orang-orang kaya. Dan itu (lukisan) dilarang juga (untuk dipamerkan),” ujar Yos.
4. Makan Malam
Lukisan keempat berjudul Makan Malam yang menunjukkan seorang petani memberi pakan sejumlah anjing. Gambar ini, jelas Yos, dianalogikan sebagai umpatan, tepatnya dengan konsep pertanian berkelanjutan.
“Itu dianalogikan sebagai umpatan. Itu fakta, kok. Itu lho. Nah, yang merasa tersinggung dengan simbol-simbol yang saya gunakan ini, itu ngomong katanya tidak ada relevansi dengan pertanian. Bagaimana seorang petani tidak relevan dengan konsep pertanian berkelanjutan,” kata Yos Suprapto.