Berita

Polemik Pembatalan Pameran Yos Suprapto, Kapolri hingga Kurator Angkat Bicara

Literasi
220
×

Polemik Pembatalan Pameran Yos Suprapto, Kapolri hingga Kurator Angkat Bicara

Sebarkan artikel ini

“Kedaulatan pangan tanpa kekuasaan itu omong kosong. Jadi itu gambar tentang bagaimana kekuasaan memperlakukan rakyat kecil. Segala sesuatu yang menanggung rakyat kecil. Di bawah kaki sang penguasa itu rakyat kecil,” ucap Yos Suprapto kepada wartawan, dikutip Minggu (21/12/2024).

Lebih lanjut, Yos mengatakan bahwa menurut kurator lukisan tersebut terlalu vulgar karena ada raja dengan mahkota Jawa. Padahal, ia tak bermaksud menghina Jokowi, melainkan hanya menggambarkan kedaulatan pangan.

“Di situ ada lukisan bergambar seorang raja, bermahkotakan mahkota Jawa yang menginjak kumpulan orang yang kuat, ekspresi kesakitan,” ujar Yos.

“Kalau enggak ada kekuasaan enggak mungkin. Padahal ini semua adalah kita berbicara soal kedaulatan pangan. Ini karena (tanpa kekuasaan) enggak terjadi. Oleh karena itu ya sudah. Kalau memang begini (dilarang) enggak bisa diteruskan,”lanjutnya.

2. Konoha II

Penampakan lukisan karya seniman Yos Suprapto yang batal dipamerkan di Galeri Nasional. (Suara.com/Fakhri)

Karya selanjutnya menceritakan tentang budaya Asal Bapak Senang yang berjudul Konoha II. Dengan visualisasi menjilat pantat, lukisan tersebut menggambarkan seorang bapak yang dikenal sebagai “penjilat”

“Jadi Asal Bapak Senang itu saya terjemahkan jilat pantat itu. Jilat pantat itu kan ekspresi yang sering kita dengar, ya. Ah, itu (seorang) penjilat. Metaforanya. Ini sering ekspresi yang kita dengar setiap hari kadang-kadang,” terang Yos Suprapto.

Tinggalkan Balasan