Buktinya adalah pemain bernama Supardi Nasir yang telah menandatangani kontrak dengan PSPS. Supardi sebelumnya pernah bermain untuk Persib Bandung.
“Mudah-mudahan dia bisa membina pemain-pemain lain di PSPS Pekanbaru,” harap Muflihun.
Sementara itu, CEO PSPS Pekanbaru Effendi Saputra mengaku sangat senang dengan kesempatan mengakuisisi saham mayoritas PSPS. Hal ini karena tim PSPS sangat menjanjikan dan memiliki basis pendukung yang cukup kuat. PSPS merupakan tim tradisional yang berdiri sejak tahun 1955.
“Setelah berdiskusi panjang dengan Pj Wali Kota, beliau menjamin kemudahan dukungan untuk mengizinkan PSPS berpartisipasi. Hal ini memotivasi kami untuk mengakuisisi PSPS agar bisa kembali berkompetisi di Pekanbaru,” katanya.
Ia juga berencana bekerja sama dengan Universitas Riau (UNRI) untuk membangun pusat pelatihan PSPS dan akademi PSPS. Peletakan batu pertama akan dilakukan di Pekanbaru dalam waktu dekat. Pembangunan pusat pelatihan ini diharapkan selesai dalam waktu 9 bulan.
Sebelumnya, PSPS Riau diakuisisi oleh investor asal Malaysia, Norizam Tukiman. Nama PSPS sempat diubah menjadi Riau FC. Namun, ia menjual Riau FC dengan harga R15 miliar kepada seorang tokoh di Pekanbaru. PSPS kini kembali ke Pekanbaru.