baca juga Hari Tanpa Diet 6 Mei 2023: Kenali Tema dan Sejarahnya
Diagnosis Kanker Ovarium
Untuk mendiagnosis kanker ovarium, dokter akan menanyakan terlebih dahulu gejala dan riwayat kesehatan pasien. Selain itu, dokter juga akan menanyakan apakah ada anggota keluarga yang pernah menderita kanker ovarium atau kanker payudara.
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama pada area panggul dan organ kelamin. Jika pasien diduga menderita kanker ovarium, dokter akan menjalankan pemeriksaan lanjutan berupa:
- Tes darah
Tes darah bertujuan untuk mendeteksi protein CA-125, yang merupakan penanda adanya kanker - Pemindaian
Metode awal yang dilakukan untuk mendeteksi kanker ovarium adalah USG perut. Setelah itu, dokter dapat melakukan CT scan atau MRI. - Biopsi
Pada pemeriksaan ini, dokter akan mengambil sampel jaringan ovarium untuk diteliti di laboratorium. Pemeriksaan ini dapat menentukan apakah pasien menderita kanker ovarium atau tidak.

Stadium Kanker Ovarium
Berdasarkan tingkat keparahannya, kanker ovarium dibedakan menjadi empat stadium, yaitu:
- Stadium 1
Kanker terdapat di salah satu atau kedua ovarium dan belum menyebar ke organ lain. - Stadium 2
Kanker sudah menyebar ke jaringan dalam rongga panggul atau rahim. - Stadium 3
Kanker telah menyebar ke selaput perut (peritoneum), permukaan usus, dan kelenjar getah bening di panggul atau perut. - Stadium 4
Kanker sudah menyebar ke organ lain yang letaknya jauh, seperti ginjal, hati, atau paru-paru.