Pekanbaru, (LA) – Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Riau (Fikom UMRI) menggelar kegiatan spektakuler berupa penayangan 21 film dokumenter dan 20 video iklan layanan masyarakat bertajuk “Jejak Melayu Riau” pada Sabtu (1/2/2025). Acara ini merupakan luaran mata kuliah Produksi Film Dokumenter yang diasuh Abdul Rahman Sayopi, SIKom, MIKom dan Penyutradaraan yang dibimbing Nolly Medya Putra, SSn, MSn.
Berlangsung di Gedung KH Ahmad Dahlan, Kampus Utama UMRI, acara ini dihadiri lebih dari 200 mahasiswa dan dibuka oleh Dekan Fikom UMRI, Jayus, SSos, MIKom.
Apresiasi untuk Mahasiswa dan Potensi Besar Industri Kreatif
Dalam sambutannya, Dekan Jayus mengapresiasi kerja keras dan kreativitas mahasiswa yang berhasil menghasilkan karya yang edukatif dan menghibur. Ia menegaskan bahwa acara ini membuktikan potensi besar mahasiswa Fikom UMRI dalam industri kreatif sekaligus pelestarian budaya Melayu Riau.
“Ini adalah langkah baik yang harus kita dukung. Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMRI telah menunjukkan kemampuan besar dalam menciptakan karya yang tidak hanya menghibur tetapi juga melestarikan budaya Melayu Riau,” ujar Jayus.
Motivasi untuk Angkat Budaya Lokal
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi, Fitria Mayasari, MA, menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan memotivasi mahasiswa untuk terus berkarya, terutama dengan mengangkat isu-isu lokal melalui media audiovisual.
“Dengan audiovisual, pesan lebih mudah diterima masyarakat. Harapannya, budaya Melayu Riau tetap hidup dan berkembang,” kata Fitria.
Dosen Abdul Rahman Sayopi, SIKom, MIKom, menyebut kegiatan ini adalah proses pembelajaran untuk menerapkan teori ke praktik nyata. Ke depannya, ia bertekad membawa karya mahasiswa ke skala yang lebih besar melalui kolaborasi dengan pihak luar kampus.
“Kami berencana mencari sponsor agar kegiatan ini terus berkembang dan mampu menjangkau audiens yang lebih luas,” ungkapnya.
Penghargaan untuk Karya Terbaik
Acara ini juga memberikan penghargaan kepada tiga karya terbaik dari masing-masing mata kuliah. Ketua Panitia, Nafisya Zuhra Hawari, menyebut pemberian penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi atas kerja keras mahasiswa selama proses produksi.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya dan menampilkan kreativitas mereka,” ujar Nafisya.
Jejak Budaya Melayu dalam Karya Kreatif
Tema “Jejak Melayu Riau” menjadi inti dari seluruh karya yang ditampilkan. Dengan pendekatan kreatif melalui film dokumenter dan iklan layanan masyarakat, mahasiswa Fikom UMRI berhasil mengemas isu-isu lokal dalam bentuk yang menarik dan relevan bagi masyarakat luas.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kreativitas, tetapi juga menjadi upaya nyata dalam melestarikan budaya Melayu Riau melalui medium yang modern dan mudah diterima oleh generasi muda.
“Hari ini kita berkarya di kampus. Besok, kita akan membawa karya ini ke panggung nasional,” tegas Sayopi.
