NasionalPendidikan

Deep Learning Ubah Wajah Pendidikan: Menteri Abdul Mu’ti Dorong Pembelajaran yang Bermakna dan Menyenangkan

Literasi
26
×

Deep Learning Ubah Wajah Pendidikan: Menteri Abdul Mu’ti Dorong Pembelajaran yang Bermakna dan Menyenangkan

Sebarkan artikel ini
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, memaparkan penerapan teknologi Deep Learning dalam meningkatkan mutu pendidikan saat melakukan kunjungan kerja di Kota Malang, Jawa Timur (Foto: Dok Kemendikdasmen)

Malang, (LA) – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyoroti peran teknologi Deep Learning dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia saat melakukan kunjungan kerja di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (15/2/2025).

Dalam paparannya, Menteri Mu’ti menjelaskan bahwa Deep Learning bukan sekadar strategi penguasaan materi, melainkan proses mendalam yang membentuk pemahaman dan makna dalam pembelajaran.

Fokus Pembelajaran yang Mendalam

Menurutnya, pembelajaran yang efektif diawali dengan perhatian penuh (attention), yang melibatkan panca indera serta pengalaman individu. Proses ini, kata Mu’ti, akan memicu rasa ingin tahu yang lebih dalam, sehingga peserta didik tidak sekadar menghafal, tetapi memahami dan menginternalisasi nilai-nilai yang dipelajari.

“Belajar bukan sekadar menguasai materi, tetapi menemukan makna dalam proses tersebut. Ketika seseorang menikmati pembelajaran dan merasa tercerahkan, itulah hakikat dari Deep Learning,” ungkapnya di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM).

Tiga Prinsip Utama Deep Learning

Agar metode ini berhasil diterapkan, Mendikdasmen Abdul Mu’ti menegaskan bahwa ada tiga prinsip utama yang harus menjadi pedoman dalam proses pembelajaran:

  1. Mindful – Belajar harus dilakukan dengan kesadaran penuh. Guru perlu menghargai setiap murid dan memberikan ruang bagi mereka untuk menemukan cara belajar yang paling efektif bagi dirinya.
  2. Meaningful – Pembelajaran harus memiliki makna dan manfaat nyata bagi murid. Materi yang diajarkan tidak hanya sekadar teori, tetapi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Joyful – Proses belajar yang menyenangkan akan meningkatkan motivasi siswa. Ketika mereka merasa dihargai atas penemuan dan pemahaman yang mereka peroleh, semangat untuk belajar akan tumbuh dengan sendirinya.

Materi yang Berkualitas, Kunci Keberhasilan

Selain metode, kualitas materi pembelajaran juga menjadi faktor penting dalam Deep Learning. Menteri Mu’ti mengingatkan bahwa pembelajaran yang terlalu padat justru bisa menghambat pemahaman mendalam. Oleh karena itu, penyajian materi harus disesuaikan dengan kapasitas peserta didik, dengan menekankan nilai-nilai esensial yang dapat diterapkan dalam kehidupan.

“Nilai harus melekat dalam setiap mata pelajaran. Pendidikan bukan hanya tentang pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga bagaimana nilai-nilai itu membentuk karakter dan kecakapan hidup siswa,” tegasnya.

Dengan penerapan konsep Deep Learning ini, diharapkan pendidikan di Indonesia dapat semakin berkembang, tidak hanya dalam aspek akademik tetapi juga dalam membentuk individu yang siap menghadapi tantangan masa depan dengan keterampilan dan nilai yang kuat.

Tinggalkan Balasan