Tak hanya itu saja, Gubernur Abdul Wahid melanjutkan langkah ke stan Kota Dumai, Gubri melihat koleksi kerajinan tangan khas. Sementara itu, di stan Kabupaten Indragiri Hilir, beliau disuguhi pemandangan kerajinan kelapa dan berbagai olahan produk turunan kelapa yang menjadi sumber penghidupan utama masyarakat setempat.
Stand terakhir yang dikunjungi Abdul Wahid adalah stand Kabupaten Pelalawan, tampak dari bagian depan ada miniaur Tugu Bono. Peninjauan stand terakhir ini ditutup Gubri Abdul Wahid dengan berdendang lagu melayu bersama seluruh kepala daerah se-provinsi Riau.
Usai meninjau seluruh stan, Gubri Abdul Wahid menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pemerintah kabupaten/kota yang sudah berkreasi menghadirkan wajah terbaik daerah mereka. Menurutnya, ini bukan hanya pameran, tapi juga ruang edukasi untuk generasi muda agar tetap mencintai budaya di bumi lancang kuning.
“Ya, saya tadi sudah meninjau seluruh stan, semua stand saya lihat punya nuansa kedaerahan masing-masing. Setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri, tentu ini menggambarkan kekayaan budaya bagi Provinsi Riau,” katanya saat diwawancarai Media Center Riau, Sabtu (28/06/2025).
Dijelaskan, kehadiran stan pameran tidak hanya menjadi ajang promosi budaya. Namun, juga sarana untuk memperkenalkan produk unggulan hasil karya UMKM di daerah.
“Tak hanya itu saja, 12 kabupaten/kota ini juga punya produk UMKM masing-masing, sehingga ini mengayakan masyarakat terhadap produk di Provinsi Riau,” jelasnya.
Lebih lanjut, Gubri Abdul Wahid juga berharap agar produk-produk UMKM yang dipamerkan dapat semakin berkembang bahkan hingga ke mancanegara. Oleh karena itu, dengan semaraknya stand pameran dari 12 kabupaten/kota, MTQ ke-43 Riau tahun ini tak hanya menjadi kompetisi religi, tetapi juga pesta budaya yang mengangkat wajah Riau ke panggung lebih luas.