Pemerintahan

Gubri Dorong Replanting Kelapa untuk Percepat Hilirisasi dan Perbaiki Ekosistem Perkebunan di Riau

Literasi
47
×

Gubri Dorong Replanting Kelapa untuk Percepat Hilirisasi dan Perbaiki Ekosistem Perkebunan di Riau

Sebarkan artikel ini

PEKANBARU (LA)– Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid menegaskan bahwa sektor ekonomi terbesar di Provinsi Riau ditopang oleh tiga komoditas utama, yakni migas, perkebunan, serta pulp dan kertas dari sektor kehutanan.

Dalam sektor perkebunan, Gubri menyoroti pentingnya percepatan hilirisasi kelapa yang hingga kini belum dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Hilirisasi kelapa masih setengah jalan. Baru dimanfaatkan untuk santan, belum terintegrasi secara maksimal,” ujarnya saat memimpin Rapat Koordinasi Tim Satgas Percepatan Hilirisasi Kelapa di Ruang Kenanga, Kantor Gubernur Riau, Senin (26/5/2025).

Menurutnya, sejumlah faktor mendasar perlu dibenahi, termasuk status lahan yang masih berada di kawasan hutan dan usia tanaman kelapa yang sudah lebih dari 40 tahun. Oleh karena itu, Gubri mendorong adanya kebijakan replanting atau penanaman kembali kelapa.

“Umur tanam kelapa kita sudah tua. Harus ada kebijakan replanting, mulai dari penyediaan bibit, skema pendanaan, hingga solusi bagi petani saat masa tunggu panen,” jelasnya.

Gubri menyebutkan bahwa sentra perkebunan kelapa di Riau tersebar di tiga kabupaten, yaitu Pelalawan, Kepulauan Meranti, dan Indragiri Hilir. Di wilayah-wilayah tersebut, sekitar 60 persen lahan perkebunan ditanami kelapa.

Namun, ia menyadari bahwa replanting membutuhkan waktu yang tidak singkat. Setelah penanaman, pohon kelapa baru berbuah dalam waktu 3-4 tahun, dengan siklus panen setiap 2-3 bulan.

“Bibit kelapa harus unggul dan tahan air asin, karena di Inhil misalnya, banyak lahan yang terintrusi air laut. Kita perlu bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk pengembangan bibit ini,” terangnya.

Tinggalkan Balasan