PemerintahanRiau

Gubernur Riau Abdul Wahid: Swafoto Menjadi Momen Keakraban yang Tak Terlupakan di Safari Ramadan

Literasi
30
×

Gubernur Riau Abdul Wahid: Swafoto Menjadi Momen Keakraban yang Tak Terlupakan di Safari Ramadan

Sebarkan artikel ini
{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":[],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{"transform":1},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":true,"containsFTESticker":false}

Pekanbaru, (LA) – Ribuan warga memadati halaman Masjid Raya Annur Riau pada Minggu (02/03), bukan hanya untuk mengikuti rangkaian kegiatan Safari Ramadan 1446 H, tetapi juga untuk merasakan momen spesial bersama Gubernur Riau, Abdul Wahid. Momen ini menjadi salah satu yang paling dinanti, di mana warga berbondong-bondong untuk berswafoto dengan orang nomor satu di provinsi tersebut.

Swafoto Bersama Gubri, Cermin Kepemimpinan yang Dekat dengan Rakyat

Seiring berjalannya waktu, Gubernur Abdul Wahid tidak hanya dikenal sebagai pemimpin di balik meja kerja, tetapi juga sebagai sosok yang aktif berbaur dengan rakyat. Dalam kerumunan warga yang antusias, banyak yang berusaha untuk mendekat dan mengabadikan momen bersama Gubernur.

Rasmin (40), seorang warga Pekanbaru, menceritakan pengalamannya ketika berhasil berfoto bersama Gubri meskipun sempat merasa putus asa karena banyaknya orang yang ingin berfoto. “Saya tadi hampir saja menyerah karena banyak sekali yang ingin foto. Tapi Alhamdulillah, akhirnya bisa juga berfoto dengan Pak Gubernur. Orangnya ramah dan sabar sekali,” kata Rasmin dengan wajah bahagia.

Keakraban Tak Kenal Batas Usia dan Status Sosial

Antusiasme warga dari berbagai usia dan latar belakang turut menunjukkan keakraban yang terjalin. Aditya Febrialdi (25), seorang mahasiswa, mengungkapkan rasa kagumnya terhadap sikap terbuka Gubernur. “Saya salut karena beliau tidak menjaga jarak dengan masyarakat. Biasanya pejabat kan ada batasan, tapi tadi saya bisa foto dari dekat, bahkan beliau menyapa kami,” ujarnya.

Amiruddin (60), seorang pria paruh baya, juga merasa bangga bisa berfoto bersama Gubri. “Saya senang bisa bertemu langsung dan berfoto dengan beliau. Selama ini saya hanya melihatnya dari kejauhan, tapi ternyata aslinya beliau ramah dan menyapa warga,” ungkapnya sambil tersenyum penuh kebanggaan.

Swafoto: Simbol Harapan dan Kepemimpinan yang Dekat dengan Warga

Fenomena warga berebut swafoto ini mencerminkan bagaimana kepemimpinan Abdul Wahid diterima dengan baik oleh masyarakat. Gubernur yang meskipun dikelilingi ribuan orang, tampak tidak merasa lelah. Ia terus melayani permintaan foto satu per satu, menunjukkan ketulusan dan dedikasinya untuk lebih dekat dengan rakyat.

Safari Ramadan kali ini menjadi bukti nyata bahwa pemimpin sejati adalah yang mampu mendengarkan dan berada di tengah-tengah rakyatnya, tanpa ada sekat. Sebuah pesan kuat bahwa kepemimpinan bukan hanya soal jabatan, tetapi juga tentang kemanusiaan dan kedekatan dengan masyarakat.**

Tinggalkan Balasan