Dominasi Internasional di Tunggal
Selain Indonesia, turnamen ini juga dimeriahkan oleh atlet muda dari berbagai negara.
Tunggal Putra: Petenis India Aashravya Mehra menaklukkan wakil China Xiuyuan Guo dengan skor 7-5, 6-3.
Tunggal Putri: Petenis China Yuhan Chen menjuarai sektor ini setelah menang dari rekan senegaranya Peien Deng 7-5, 6-2.
Ajang Bergengsi yang Dinanti Petenis Muda
Direktur Turnamen, Revel Yehezkia, menyebut turnamen ini menjadi kesempatan emas bagi para atlet muda Indonesia.
“Senang ada yang juara, tapi lebih senang lagi karena anak-anak Indonesia bisa dapat poin internasional tanpa harus keluar negeri,” ujar Revel.
Dengan status ITF J60, turnamen ini tercatat di kalender resmi World Tennis Tour Junior, dan diikuti oleh 145 atlet dari 13 negara, termasuk dari Jepang, Korea Selatan, India, dan China. Series kedua, yaitu ITF J30, akan berlangsung hingga 19 Juli.
Untuk Generasi Z: Mimpi Tak Butuh Paspor, Butuh Usaha
Buat generasi muda Indonesia, kisah Rafalentino dan Mouressi adalah bukti bahwa berprestasi di level dunia bisa dimulai dari rumah sendiri. Dengan kerja keras, disiplin, dan kemauan bertanding, dunia bukan lagi batas.
Kamu enggak harus langsung ke luar negeri untuk bisa bersaing internasional. Turnamen seperti JITA Cup membuka pintu buat anak-anak muda menantang diri dan mengumpulkan poin prestasi.
JITA Cup Series kini menjadi salah satu turnamen internasional paling dinanti bagi petenis junior Indonesia. Dari lapangan ini, bukan tak mungkin akan lahir juara-juara besar masa depan yang mengharumkan nama bangsa di ajang Grand Slam dunia.