PEKANBARU (LA) – Di tengah gempuran musik pop dan elektronik, Riau Rhythm hadir sebagai kelompok musik yang berkomitmen mendekatkan generasi muda Riau dengan tradisi musik Melayu. Dipimpin oleh Rino Dezapaty, kelompok ini berhasil menghidupkan kembali warisan musik lokal dengan sentuhan modern.
Latar Belakang dan Motivasi
Rino, yang juga menjabat sebagai Leader Subsektor Musik Riau Creative Hub (RCH), melihat minimnya pengenalan budaya Riau di luar kekayaan alamnya pada awal 2000-an.
“Dulu Riau lebih dikenal karena hasil buminya, bukan budayanya. Saya ingin seni dan budaya juga jadi kebanggaan daerah,”ujarnya pada Senin (15/12).
Misi dan Strategi
Riau Rhythm hadir dengan misi:
✔Mengenalkan musik tradisi Melayu kepada anak muda
✔ Menciptakan aransemen modern tanpa menghilangkan esensi tradisi
✔ Membangun jembatan antara warisan budaya dan selera generasi sekarang
Terobosan: “Satellite of Zapin”
Salah satu karya terobosan mereka, “Satellite of Zapin”, berhasil menarik perhatian luas setelah dijadikan tema musik showroom mobil. Lagu ini membuktikan bahwa musik Melayu dapat tetap relevan dan digemari anak muda ketika diolah dengan kreatif.
Harapan untuk Masa Depan
Rino optimistis musik Melayu akan terus hidup selama diperkenalkan dengan cara yang segar dan kontekstual. Ia menekankan bahwa musik Melayu bukan sekadar bunyi, tetapi jati diri budaya yang perlu dilestarikan dengan inovasi.
“Musik Melayu lebih dari sekadar irama. Ini tentang menjaga akar budaya sambil melangkah ke masa depan,”tegasnya.
