Berau.Kaltim(LA) – Proyek pembangunan embung raksasa di Kampung Payung-Payung, Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau, yang menelan anggaran miliaran rupiah, diduga melewati batas waktu kontrak pekerjaan. Hingga kini, progres fisik pembangunan embung tersebut masih dinilai jauh dari penyelesaian 100 persen.
Embung ini dirancang sebagai wadah penampungan air hujan untuk mendukung ketersediaan air bersih bagi masyarakat di Pulau Maratua, yang selama ini juga mengandalkan air hujan sebagai sumber utama untuk kebutuhan sehari-hari.
Dengan pembangunan proyek embung raksasa difungsikan sebagai wadah penampungan air hujan yang diharapkan ketersediaan air bersih kedepannya akan melimpah agar masyarakat maratua terlepas dari kendala air bersih saat musim kemarau.
Bertolak dari itu sejumlah warga dan tokoh masyarakat setempat menyampaikan dugaan keterlambatan proyek tersebut.
Dalam investigasi yang dilakukan oleh awak media, beberapa narasumber menyebut bahwa pekerjaan masih belum menunjukkan kemajuan signifikan. Mereka berharap agar pembangunan sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam perencanaan awal.
Meski demikian, sebagian warga tetap mengapresiasi inisiatif pemerintah dalam membangun embung sebagai solusi jangka panjang atas persoalan air bersih di wilayah pulau.
Sebelumnya, awak media telah mencoba menghubungi salah satu pihak kontraktor untuk mengkonfirmasi perkembangan proyek ini. Namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan atau klarifikasi resmi yang diberikan.