PEKANBARU (LA) – Galeri Hang Nadim (GHN) menggelar pameran seni rupa berjudul “Alih Imajinasi” selama kurang lebih 20 hari, yang akan berlangsung hingga 15 Juli 2025.
Ketua GHN, Fuqon LW, menjelaskan bahwa pameran ke-18 yang diselenggarakan oleh galeri ini bertepatan dengan beberapa momen penting tahun ini. Pameran ini resmi dibuka pada Ahad (15/6/2025) malam dan bertepatan dengan momen lima tahun eksistensi GHN.
Menurut Fuqon, terdapat dua penanda penting pada pameran kali ini. Pertama adalah keikutsertaan seniman muda, pelajar, dan mahasiswa, yang menjadikan pameran ini sebagai pameran lintas usia pertama bagi GHN. Kedua, pameran ini diadakan di tengah situasi ekonomi lokal dan nasional yang kurang ideal.
Fuqon juga menyoroti momentum penting lainnya, yaitu Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Pemajuan Kebudayaan Melayu Riau yang sedang diproses di DPRD, serta fenomena Artificial Intelligence yang menjadi inspirasi awal tema pameran ini. “Ketiga fenomena ini sangat berpengaruh langsung terhadap geliat berkesenian di masyarakat, termasuk GHN saat ini dan di masa depan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, dunia seni rupa saat ini tengah mengalami pergeseran. Batas antara seniman profesional dan generasi muda semakin cair, medium berekspresi semakin luas, dan ruang galeri menjadi titik temu lintas imajinasi.
Dalam konteks ini, GHN menginisiasi pameran “Alih Imajinasi” sebagai ajang dialog antar generasi dan menggugah narasi visual dari berbagai lapisan masyarakat.
Sementara itu, Kurator Pameran, Cak Winda, menjelaskan bahwa imajinasi tidak pernah diam. Ia terus bergerak, berubah bentuk, dan berpindah mengikuti arah zaman. Dulu, saat anak-anak diminta menggambar, mereka cenderung menghasilkan pemandangan yang nyaris seragam, namun realitas tersebut kini telah bergeser.