Jakarta, (LA) – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa ketidakpastian global masih menjadi tantangan serius bagi perekonomian Indonesia. Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers APBN KITA edisi September 2025, Senin (22/9/2025).
Geopolitik dan Energi Jadi Ancaman
Menurut Purbaya, konflik geopolitik dan fluktuasi harga energi global masih membayangi stabilitas ekonomi. Ketegangan Amerika Serikat dan Tiongkok, lanjutnya, bisa berdampak pada rantai pasok internasional.
“Risiko global harus tetap diwaspadai karena dapat mengganggu laju pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujarnya.
Pemerintah, kata Purbaya, telah menyiapkan strategi dengan memperkuat pembiayaan prioritas dan memperluas program perlindungan sosial.
Realisasi Belanja Negara
Hingga Agustus 2025, belanja negara tercatat Rp1.160,3 triliun. Anggaran ini mencakup belanja kementerian/lembaga dan belanja non-kementerian.
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara merinci bahwa anggaran pendidikan telah mencapai Rp357,1 triliun atau 49,3 persen dari APBN, digunakan untuk beasiswa, BOS, serta kesejahteraan tenaga pendidik.
Sementara di sektor kesehatan, realisasi mencapai Rp119,6 triliun atau 54,7 persen PDB, dengan fokus pada layanan masyarakat dan revitalisasi fasilitas kesehatan.
Program Prioritas Rakyat
Pemerintah juga mendorong beberapa program unggulan:
Sekolah Rakyat: sudah berdiri 100 sekolah dengan hampir 10 ribu siswa, menggunakan anggaran Rp788,7 miliar.
Makan Bergizi Gratis (MBG): telah melayani 22 juta penerima dari target 82 juta orang, dengan dukungan dapur umum di berbagai daerah.
Cek kesehatan gratis bagi masyarakat.
Selain itu, subsidi energi dan pangan mencapai Rp218 triliun, mencakup BBM, LPG, pupuk, serta komoditas strategis.
Infrastruktur Tetap Didukung
Pemerintah juga mengalokasikan Rp142,1 triliun untuk pembangunan infrastruktur. Anggaran ini digunakan untuk jalan, jembatan, pelabuhan, hingga perumahan rakyat.
“Percepatan belanja pusat dan daerah diharapkan dapat menjaga momentum pertumbuhan. APBN harus terus menjadi instrumen penting bagi kesejahteraan rakyat,” jelas Suahasil.