Abdul Mu’ti menilai bahwa bencana harus menjadi bahan refleksi untuk memperkuat nilai sosial dan spiritual.
- Sikap Sosial: “Bencana seharusnya mendorong kita untuk saling tolong-menolong dan membantu mereka yang terkena musibah,” ujarnya.
- Muhasabah dan Mendekatkan Diri: Bencana juga menjadi momen introspeksi diri dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
4. Komitmen Pendidikan untuk Ketangguhan
Melalui peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana, Mendikdasmen berharap seluruh satuan pendidikan tidak hanya siap secara teknis tetapi juga tangguh secara mental ketika bencana terjadi.
- Melayani Sesama: Menjadikan kepedulian sosial sebagai nilai utama.
- Membangun Ketangguhan Nasional: “Bersama-sama, kita berusaha menghindarkan negara kita dari bencana yang tidak diinginkan,” kata Abdul Mu’ti.
Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana 2025 ini diharapkan menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen bersama dalam menghadapi bencana. Dengan langkah ini, pendidikan dapat menjadi benteng ketangguhan bangsa dalam menghadapi tantangan alam dan kemanusiaan.