Nasional

Menbud Fadli Zon Siapkan UU Permuseuman: Wujudkan Museum sebagai Rumah Ketiga Warisan Bangsa

Literasi
11
×

Menbud Fadli Zon Siapkan UU Permuseuman: Wujudkan Museum sebagai Rumah Ketiga Warisan Bangsa

Sebarkan artikel ini
Menteri Kebudayaan Fadli Zon, dan Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan saat ditemui wartawan usai Deklarasi Peringatan Hari Museum Indonesia, Plasa Insan Berprestasi, Gedung Kemendikdasmen, Jakarta Selatan, Minggu malam (12/10/2025) (Foto: RRI/Annisa Ramadhannia)

Jakarta, (LA) – Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan rencana penyusunan Undang-Undang (UU) Permuseuman usai menerima Rancangan Undang-Undang (RUU) Permuseuman dari Asosiasi Museum Indonesia (AMI). Langkah ini diharapkan memperkuat posisi museum sebagai pusat edukasi, riset, dan pelestarian kebudayaan nasional.

“Kami berencana untuk segera membuat UU Permuseuman. Tadi sudah diserahkan drafnya oleh AMI, dan akan kami kaji sebelum disampaikan ke DPR,” ujar Fadli Zon dalam Deklarasi Peringatan Hari Museum Indonesia, di Plasa Insan Berprestasi, Gedung Kemendikdasmen, Jakarta Selatan, Minggu malam (12/10/2025).

Payung Hukum untuk Martabat Museum

Menbud menegaskan pentingnya regulasi yang jelas agar museum tidak hanya menjadi pelengkap dalam pembentukan jati diri bangsa. Menurutnya, keberadaan UU Permuseuman akan menjadi tonggak penting dalam menjaga kelestarian warisan budaya sekaligus memberikan arah kebijakan nasional bagi pengelolaan museum di Indonesia.

“Tanpa regulasi yang kuat, museum hanya akan menjadi etalase tanpa makna. Museum seharusnya menjadi ruang hidup yang menumbuhkan kesadaran sejarah dan budaya bangsa,” tegasnya.

Museum sebagai Rumah Ketiga Bangsa

Ketua Umum AMI, Putu Supadma Rudana, menyebut RUU Permuseuman sebagai langkah penting menuju penguatan fungsi museum di masyarakat. Ia menyebut konsep “rumah ketiga” bagi museum, setelah rumah dan sekolah, sebagai ruang inspirasi dan pembentukan karakter bangsa.

“Kami berharap RUU ini menjadi tonggak bagi masa depan museum Indonesia—tempat masyarakat belajar, mengenal jati diri, dan menemukan inspirasi budaya,” ucap Putu.

Tinggalkan Balasan