Kab.Berau, Kaltim(LA)- Menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2026 arus wisatawan menuju Pulau Maratua diprediksi meningkat signifikan. Pada periode tersebut, transportasi laut dari Tanjung Redeb menuju Maratua menjadi jalur vital bagi keluarga, wisatawan, hingga pelaku usaha pariwisata yang menggantungkan aktivitasnya pada konektivitas laut.
Namun di tengah meningkatnya mobilitas masyarakat, warga kembali menyoroti kualitas layanan transportasi laut, terutama fasilitas dan standar keselamatan speedboat yang melayani rute tersebut. Sorotan ini muncul karena berbagai persoalan dinilai belum pernah dibenahi secara serius oleh pemerintah maupun penyedia jasa.
Salah satu keluhan terbesar adalah ketiadaan fasilitas toilet dalam speedboat yang menempuh perjalanan tiga jam tanpa pemberhentian. Kondisi tersebut dianggap tidak manusiawi bagi penumpang anak anak, perempuan, hingga wisatawan yang tidak terbiasa bepergian jarak jauh tanpa akses toilet.
“Tiga jam menggunakan transportasi laut tanpa toilet itu tidak pernah dipikirkan pemerintah. Bagaimana kalau penumpang ingin buang air? Apa solusinya?” ujar seorang warga.
Sebagai bentuk masukan konstruktif, warga mengusulkan solusi sederhana namun sangat membantu, yakni pemberhentian singkat sekitar 10 menit di Dermaga Kasai atau sebaliknya. Dalam momen singgah itu, pihak speedboat dapat menanyakan kepada penumpang apakah ada yang ingin buang air atau membutuhkan waktu istirahat sebentar.
Pelayanan seperti ini dinilai sangat penting, terlebih untuk menjaga kenyamanan wisatawan agar citra pariwisata Maratua tetap baik.












