Program BIROS diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda bahwa seni dan budaya mampu membawa anak bangsa tampil tidak hanya di tingkat daerah, tetapi juga hingga mancanegara.
Melalui panggung internasional, seni budaya tidak hanya ditampilkan, tetapi juga dipraktikkan kembali dan mendapat apresiasi dari masyarakat global.Selain pertunjukan seni, BIROS juga menjadi ajang promosi produk khas Kalimantan Utara.
Produk tersebut ditampilkan melalui busana para musisi dan penari, penggunaan alat musik tradisional, pernak pernik perhiasan, hingga lagu lagu daerah. Pada kesempatan ini, turut diperkenalkan batik Bultiya serta cokelat hasil produksi petani lokal Kaltara.
Keberhasilan program ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, di antaranya KBRI Bangkok, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, Kapolda Kaltara, PT PKN, PT Abdi Borneo, Bapasak Kaltara, serta seluruh keluarga budayawan dan anggota Yayasan Sejarah dan Budaya Kaltara yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Setiap karya yang ditampilkan dalam BIROS memiliki makna mendalam. Lan E Sape yang dimainkan Samion merupakan ajakan untuk berkumpul dan bersukacita, disampaikan melalui petikan sampe tanpa lirik.
Wonderful Borneo menggambarkan keindahan alam Kalimantan melalui irama musik yang menghadirkan suasana hutan, sungai, dan kehidupan satwa, sekaligus pesan pentingnya menjaga kelestarian alam.
Lagu Leleng menceritakan kesedihan, kerinduan, serta harapan, namun juga mengandung semangat perlawanan agar tidak larut dalam duka dan tetap bergembira dalam lingkaran persaudaraan. Datun Julut menghadirkan gambaran keanggunan burung enggang sebagai simbol rasa syukur, pesta panen, dan penyambutan tamu istimewa.














