Apresiasi dan Harapan: Literasi sebagai Jembatan Budaya
Umi Kulsum, Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau, mengapresiasi kehadiran Karakter Melayu sebagai karya yang menghidupkan kembali khasanah lokal. “Gagasan kepemimpinan dalam budaya Melayu yang dituangkan dalam buku ini bisa menjadi model nasional,” ujarnya. Ia juga menyebut buku ini layak dikembangkan ke dalam media lain seperti komik, film, dan novel.
Senada, Mimi Yuliani dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau menyebut buku ini sebagai bacaan wajib bagi masyarakat Melayu. “Buku ini menjadi pengingat jati diri. Jangan sampai kita lupa siapa kita sebenarnya,” ucapnya. Ia pun mengundang penulis lain untuk memanfaatkan fasilitas Perpustakaan Soeman HS sebagai ruang terbuka literasi di Riau.
Mengakar dalam Tradisi, Menyapa Masa Depan
Buku ini rencananya akan segera tersedia di toko buku Gramedia setelah proses cetak rampung. “Nama-nama yang hadir dalam peluncuran sudah kami catat untuk pengiriman,” kata Griven.
Ia berharap Karakter Melayu dapat menjadi kontribusi kecil namun bermakna dalam menjaga identitas budaya Melayu di tengah derasnya arus globalisasi. Dengan gaya bahasa yang reflektif dan membumi, buku ini tidak hanya menuturkan nilai, tetapi menjadi ajakan untuk kembali memaknai siapa kita sebenarnya sebagai masyarakat yang menjunjung santun, tanggung jawab, dan kebijaksanaan tutur.