H Arifin menambahkan, kegiatan tahun ini mengusung sistem setengah kompetisi dengan 24 tim peserta yang berasal dari Riau dan Kepulauan Riau. Ke depannya, ia berharap festival ini dapat mengundang peserta dari negara-negara serumpun Melayu seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Brunei Darussalam.
Upaya Melestarikan Tradisi Gasing
Wabup Siak Husni Merza menegaskan pentingnya mempertahankan tradisi gasing sebagai warisan budaya yang hampir punah. “Gasing adalah simbol budaya yang penuh makna dan harus terus digiatkan. Kami mendukung agar festival ini konsisten diadakan dan masuk dalam kalender tetap pariwisata,” katanya.
Festival ini juga menjadi ajang untuk mengenalkan olahraga tradisional gasing kepada generasi muda, sekaligus menjadi daya tarik wisata. “Selain hadiah, rasa puas yang dirasakan oleh peserta dan masyarakat adalah hal yang tak ternilai,” tambah H Arifin.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan dukungan dari berbagai pihak, Festival Gasing Berembang diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi magnet budaya yang tidak hanya menarik perhatian lokal, tetapi juga internasional. Filosofi mendalam dari permainan gasing menjadi pengingat bahwa budaya lokal adalah jembatan yang mempererat hubungan antarindividu dan masyarakat.
Festival ini bukan hanya selebrasi ulang tahun kampung, tetapi juga upaya nyata untuk melestarikan nilai-nilai tradisi yang sarat makna.