Budaya

City of Love : Perpaduan Sinema dan Teater, Sajikan Drama Cinta dengan Sentuhan Spektakuler

Literasi
40
×

City of Love : Perpaduan Sinema dan Teater, Sajikan Drama Cinta dengan Sentuhan Spektakuler

Sebarkan artikel ini
City of Love
Musikal Sinematik “CITY OF LOVE” dan digelar bertepatan di bulan kasih sayang tanggal 14, 15 dan 16 Februari 2025 di Plenarry Hall, Jakarta International Convention Center

Panggung Berputar, LED Raksasa, dan Tata Musik Memukau

Salah satu daya tarik utama “City of Love” adalah desain panggungnya yang menggunakan rotater berdiameter 18 meter, menciptakan dinamika visual yang menawan. Didukung oleh enam sisi LED raksasa, setiap adegan terasa semakin hidup, membawa penonton masuk ke dalam alur cerita yang mendalam.

Dari sisi musik, Tohpati merancang komposisi orkestra dengan nuansa pop yang easy listening, membuat setiap lagu menjadi bagian tak terpisahkan dari emosi cerita. Sebanyak 16 lagu dipilih secara khusus untuk memperkuat suasana, termasuk “Cinta”, “Anak Jalanan”, “Bagaikan Langit”, dan “Lagu Cinta”.

“Karena ini kisah perjalanan cinta, lagu-lagu yang dipilih pun menyesuaikan dengan nuansa romantis yang ingin dihadirkan,” jelas Tohpati.

Konsep Instagramable: Couple Seat hingga Instalasi Artistik

Tak hanya menyajikan pertunjukan berkualitas, “City of Love” juga menawarkan pengalaman visual dan atmosfer yang memanjakan penonton.

  1. Couple Seat “Romeo & Juliet” – Kursi khusus bagi pasangan yang ingin merayakan Hari Kasih Sayang dengan suasana lebih intim.
  2. Instalasi Instagramable – Mulai dari area ruang tunggu yang dihias dengan tema klasik, pernak-pernik busana era 1930-an, hingga detail tata panggung yang menawan.

Dengan konsep ini, tak heran jika tiket hampir terjual habis sejak hari pertama pertunjukan.

Misi Warisan Budaya Indonesia: Menghidupkan Panggung Seni

Musikal ini diproduksi oleh Warisan Budaya Indonesia Foundation, yayasan yang dikenal berkomitmen pada pelestarian dan pengembangan budaya Indonesia. Yanti Airlangga, selaku ketua, berharap pertunjukan ini menjadi terobosan baru dalam dunia drama musikal, yang tidak hanya menghibur tetapi juga memperkenalkan nilai seni kepada generasi muda.

“Kami ingin panggung seni semakin hidup dan diminati oleh lebih banyak orang, terutama anak muda. Semoga ‘City of Love’ menjadi awal dari lebih banyak karya spektakuler lainnya,” ujar Yanti.

“City of Love” bukan sekadar pertunjukan, tetapi perayaan seni yang menyatukan sinema, teater, dan musik dalam satu panggung megah. Sebuah pengalaman yang sulit dilupakan!

Tinggalkan Balasan