Bogor, (LA) – Masyarakat di sekitar aliran Sungai Ciliwung, khususnya yang berada di wilayah Bogor, Depok, dan Jakarta, diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan. Pada Senin malam (3/3), ketinggian muka air (TMA) di Bendung Katulampa mencapai 170 sentimeter, menandakan status Siaga 2 yang berarti wilayah genangan air mulai meluas.
Tingginya curah hujan yang mengguyur kawasan Puncak, Kabupaten Bogor pada malam tersebut menyebabkan debit air Sungai Ciliwung meningkat tajam hingga mencapai 339.679 liter per detik pada pukul 23:00 WIB. Sebelumnya, pada Minggu malam (2/3), TMA sempat menyentuh angka 220 sentimeter atau status Siaga 1, yang menunjukkan potensi banjir sangat tinggi, dengan debit air mencapai 514.659 liter per detik.
Namun, TMA di Bendung Katulampa mulai surut, kembali mencapai 160 sentimeter dan berstatus Siaga 2 pada pukul 22:15 WIB, dengan debit air 307.467 liter per detik, sebelum akhirnya berangsur kembali normal.
Hujan Lebat Sebabkan Bencana Hidrometeorologi di 28 Desa
Hujan deras yang mengguyur kawasan Puncak juga menyebabkan bencana alam hidrometeorologi yang melanda 28 desa di Kabupaten Bogor. Kejadian tanah longsor, banjir, serta orang hanyut dilaporkan di 16 kecamatan, menambah ketegangan akan potensi bencana lebih lanjut. Tak hanya itu, angin kencang juga turut merusak sejumlah area.
Peringatan untuk Warga yang Tinggal di Daerah Aliran Sungai
Pihak Bendung Katulampa, melalui Pelaksana Andi Sudirman, mengingatkan agar masyarakat yang tinggal di dekat aliran sungai segera waspada. “Kepada warga yang berada atau tinggal di dekat aliran sungai, harap waspada akan potensi banjir lintasan yang dapat terjadi,” ungkap Andi Sudirman.
Situasi ini menuntut kesiapsiagaan masyarakat dan aparat daerah untuk mengantisipasi dampak lebih lanjut dari kondisi cuaca ekstrem yang dapat terus berubah sewaktu-waktu. Petugas BPBD Kabupaten Bogor telah disiagakan untuk menangani bencana dan melakukan evakuasi di area yang terancam banjir.
Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam Mitigasi Bencana
Keterlibatan aktif masyarakat dalam mitigasi bencana juga diharapkan, seperti mengikuti imbauan evakuasi dan segera melaporkan kejadian darurat. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sangat penting agar dampak bencana dapat diminimalisir.
Masyarakat diharapkan untuk selalu mengikuti perkembangan informasi terkait status cuaca dan potensi banjir, serta memastikan keselamatan diri dan keluarga.