Berita

Tragedi di Sungai Segati: Mobil Colt Diesel Terjun, Lima Orang Tewas Termasuk Tiga Balita

Literasi
7
×

Tragedi di Sungai Segati: Mobil Colt Diesel Terjun, Lima Orang Tewas Termasuk Tiga Balita

Sebarkan artikel ini
Tim SAR gabungan melakukan upaya pencarian korban mobil masuk sungai di Pelalawan. Foto: Basarnas Pekanbaru

Pelalawan, (LA) – Sebuah mobil Colt Diesel yang mengangkut puluhan penumpang mengalami kecelakaan tragis di Sungai Segati, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau. Peristiwa yang terjadi pada Sabtu (22/2) ini menelan lima korban jiwa, termasuk tiga balita. Hingga kini, tim penyelamat masih berupaya menemukan korban lainnya.

Upaya Pencarian Berlanjut

Kepala Kantor SAR Pekanbaru, Budi Cahyadi, mengungkapkan bahwa dari total 32 orang di dalam kendaraan—terdiri atas 31 penumpang dan seorang sopir—sebanyak 17 orang berhasil selamat, sementara 10 lainnya masih dalam pencarian. Tim SAR kembali menemukan satu korban meninggal dunia, seorang wanita bernama Saulina, pada Minggu pagi sekitar pukul 09.50 WIB.

“Proses evakuasi terus kami lakukan meski menghadapi tantangan besar. Jarak pandang di dalam air sangat terbatas, arus sungai cukup kuat, dan kondisi medan menyulitkan proses pengangkatan kendaraan,” ujar Budi.

baca juga Kebakaran Hutan Los Angeles: 16 Tewas, Puluhan Ribu Mengungsi, Kerusakan Meluas

Tantangan di Tengah Derasnya Arus Sungai

Dalam upaya pencarian, tim penyelam menghadapi kendala besar. Kondisi air yang keruh membuat jarak pandang nol, sementara arus sungai yang deras semakin mempersulit pergerakan di dalam air.

“Selain itu, ruang untuk mengikat tali kendaraan di dalam sungai sangat terbatas. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami dalam proses evakuasi,” tambahnya.

Evakuasi Kendaraan Demi Menemukan Korban

Tim SAR gabungan juga tengah mengupayakan penarikan mobil Colt Diesel yang berada sejauh 50 meter dari tepian sungai. Kendaraan diikat dengan tali untuk ditarik ke permukaan, dengan harapan masih ada korban yang bisa dievakuasi dari dalam mobil.

“Mobil dalam posisi sulit dijangkau, sehingga opsi terbaik adalah mengangkatnya. Ini juga untuk memastikan apakah masih ada korban yang terjebak di dalamnya,” jelas Budi.

Tinggalkan Balasan