Aceh Singkil, (LA) – Pelajar SMP dan SMA asal Kayu Menang, Kecamatan Kuala Baru, Aceh Singkil, menghadapi perjuangan berat setiap harinya untuk menuntut ilmu. Mereka harus melewati jalan yang tergenang air pasang sebagai satu-satunya akses menuju sekolah di ibukota kabupaten.
Jalan Kuala Baru – Kilangan ini menjadi saksi ketangguhan mereka, meskipun kondisi infrastrukturnya memprihatinkan. Hingga kini, peningkatan jalan yang dijanjikan pemerintah daerah maupun provinsi belum terealisasi.
Kisah Perjuangan di Tengah Air Pasang
Menurut Sukardi, SH, warga setempat, situasi ini tidak hanya menyulitkan pelajar tetapi juga seluruh masyarakat yang hendak bepergian ke Singkil.
- Anak-anak Sekolah Terisolasi: “Kasihan anak-anak, mereka harus melewati air pasang yang datang tak menentu, baik siang maupun malam,” ujar Sukardi.
- Transportasi Bermasalah: Kendaraan roda dua dan empat yang melintas sering mengalami kerusakan akibat genangan air laut yang asin.
Dampak Buruk Air Pasang terhadap Infrastruktur
Dilansir dari laman ketik.co.id, Selain membahayakan pengendara, genangan air laut juga membawa dampak buruk lainnya:
- Kerusakan Kendaraan: “Air asin membuat kendaraan cepat berkarat jika tidak segera dicuci,” tambah Sukardi.
- Minim Penerangan: Jalan ini tidak memiliki lampu penerangan, sehingga semakin sulit dilalui, terutama saat malam hari.
Harapan yang Tertunda
Pemerintah Provinsi Aceh sebenarnya sudah merencanakan perbaikan jalan lintas yang menghubungkan Kilangan, Aceh Singkil, dengan Bulu Sema, Aceh Selatan. Namun, proyek ini terhenti dan menyisakan banyak pekerjaan besar.