Sementara itu, Dr. William Feldman dari Rumah Sakit Brigham and Women di Boston menilai penggunaan ventilasi non-invasif adalah upaya untuk mencegah perlunya intubasi yang lebih invasif. Namun, ia juga menegaskan bahwa episode ini menandakan adanya perubahan yang mengkhawatirkan dalam kondisi Paus.
Dukungan dan Doa dari Seluruh Dunia
Di tengah ketidakpastian kondisi kesehatannya, doa dan dukungan terus mengalir dari berbagai penjuru dunia. Pada Jumat malam, Kardinal Argentina Victor Manuel Fernandez memimpin doa di Lapangan Santo Petrus, menyerukan doa tidak hanya untuk kesembuhan Paus Fransiskus tetapi juga bagi semua yang menderita akibat perang, penyakit, dan kemiskinan.
Di Mexico City, puluhan umat Katolik berkumpul di katedral untuk berdoa bagi kesehatan Paus. “Dia seperti bagian dari keluarga,” ujar Araceli Gutiérrez, seorang warga yang pernah melihat langsung Paus saat kunjungannya ke Meksiko pada 2016.
Banyak umat Katolik merasa memiliki ikatan emosional dengan Paus Fransiskus, terutama sebagai Paus pertama yang berasal dari Amerika Latin. María Teresa Sánchez, seorang peziarah dari Kolombia, mengungkapkan, “Dia seperti kerabat yang dekat dengan Tuhan. Dia telah melakukan banyak hal untuk agama ini, dan dia adalah sosok yang sangat rendah hati.”
Dengan kondisi yang masih belum stabil, Vatikan terus memantau perkembangan kesehatan Paus Fransiskus dan akan memberikan pembaruan lebih lanjut dalam beberapa hari ke depan.