“Penilaian ini menjadi dasar penting untuk menentukan peserta terbaik yang mampu menggabungkan antara kemampuan teknik membaca dan penghayatan makna ayat suci secara menyeluruh,” ungkap Yandra.
.jpeg)
Tilawah Tuna Netra dalam MTQ ke-43 ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga ruang pemberdayaan dan pengakuan atas potensi luar biasa para penyandang disabilitas. Semangat yang ditampilkan menjadi pengingat bagi semua, bahwa keterbatasan bukan alasan untuk berhenti berjuang dan mencintai Al-Qur’an.