Relawan KOMPOR Foundation berangkat menuju Aceh Tamiang pada Jumat, 12 Desember 2025, dan tiba pada Minggu, 14 Desember 2025. Bantuan kemudian disalurkan langsung kepada masyarakat sebagai bentuk kepedulian, solidaritas, dan tanggung jawab kemanusiaan.
Ramadhan mengungkapkan, kondisi masyarakat terdampak bencana masih sangat memprihatinkan hingga saat ini.
“Sedikitpun belum ada yang terbenahi. Bahkan listrik yang dinyatakan hidup, nyatanya tidak. Bahkan masyarakat tidur dengan keadaan gelap gulita beralaskan tikar tipis. Banyak balita yang tidak tahu harus di beri minum apa dan orang tua yang kesulitan obat-obatan. Segala pihak dan instansi yang bertanggung jawab harusnya bisa memulihkan keadaan ini, karena Aceh juga bagian dari Indonesia. Kami bisa pastikan mereka belum aman.”
Selain itu, menurut Ramadhan, masih terdapat wilayah yang belum sepenuhnya terjangkau bantuan.
“Bahkan banyak desa yang terisolir dan ada juga desa-desa yang tidak tahu keberadaannya di mana.”
Aksi kemanusiaan ini turut melibatkan berbagai organisasi dan komunitas, di antaranya Atok Belang Kehutanan Unri, HMPS PIAUD, Chinoss Coffeespace, Ikatan Alumni Kehutanan Unri, Bara Rimba, Forestry Student Club Unri, Himpunan Mahasiswa Teknik Industri UIN Suska, serta Dema Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska, Hima Pendidikan Geografi UIN Suska, HMJ Agribisnis Unri, GMNI, Komisariat Super Syariah, Ushuluddin, Fapertapet UIN Suska, Komisariat Takesi HMI Cabang Pekanbaru, dan Senada Jaya Group.
Ke depan, KOMPOR Foundation bersama mitra berencana kembali menggelar aksi kemanusiaan serupa untuk disalurkan ke daerah terdampak bencana lainnya, dengan harapan dapat membantu meringankan beban para korban.














