Jakarta, (LA) – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Apple resmi mencapai kesepakatan terkait penerbitan sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang mencakup komitmen investasi Apple untuk periode 2023-2029.
Apple Tambah Investasi untuk Penuhi Sanksi
Dalam MoU tersebut, Apple berkomitmen untuk menambah investasi guna memenuhi sanksi akibat belum optimalnya komitmen inovasi di periode sebelumnya. Sanksi ini merujuk pada Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No. 29 Tahun 2017, yang mengatur perhitungan nilai TKDN bagi produk telepon seluler, komputer genggam, dan tablet.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa kesepakatan ini menjadi contoh baik dalam penegakan regulasi. “Ini adalah preseden baik bagi penegakan hukum, untuk memastikan perusahaan global patuh terhadap regulasi Indonesia,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta.
Produksi AirTag Dimulai di Batam, Apple Investasi USD150 Juta
Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Apple akan menggandeng ICT Luxshare, salah satu mitra dalam rantai pasok globalnya, untuk memproduksi aksesoris AirTag di pabrik yang sedang dibangun di Batam. Investasi Apple untuk proyek ini mencapai USD150 juta, dengan target menjadikan Indonesia pemasok utama bagi 65 persen AirTag di pasar global.
Selain itu, Apple juga tengah menyiapkan lini produksi di Long Harmony, Bandung, untuk memproduksi kain mesh bagi AirPod Max. Dengan langkah ini, Long Harmony akan menjadi bagian dari rantai pasok global Apple.
Dukungan pada Sektor Pendidikan dan R&D
Tak hanya investasi di sektor manufaktur, Apple juga menegaskan komitmennya terhadap pengembangan sumber daya manusia di Indonesia. MoU ini mencakup pendirian Apple Software Innovation and Technology Institute, Apple Professional Developer Academy, serta kelanjutan program Apple Academy yang telah berjalan sebelumnya.
