“Saya sudah berdiskusi dengan KPU terkait mekanisme bagi warga yang datang terlambat. Mereka tetap bisa memilih hingga proses pencoblosan selesai. Saya ingin memastikan tidak ada pemilih yang kehilangan haknya,” tegasnya.
Gubernur juga menyinggung soal keadilan dalam proses demokrasi ini. Menurutnya, PSU merupakan kesempatan terakhir yang diberikan negara untuk memastikan transparansi dan keadilan bagi seluruh pasangan calon. “Ini adalah bentuk keadilan yang diberikan negara. Kami berharap apapun hasilnya nanti, semua pihak bisa menerimanya dengan bijak,” tambahnya.
Suara Warga: Harapan Baru untuk Siak
Salah seorang pemilih di TPS 3 Desa Jayapura, Susi, mengaku senang dapat berpartisipasi dalam PSU ini. Ia berharap hasil pemilihan kali ini membawa perubahan positif bagi Kabupaten Siak.
“Saya datang ke TPS untuk memilih kembali dengan harapan tidak ada lagi pemilihan ulang. Semoga hasil ini yang terbaik untuk Siak. Kalau ada perubahan, Alhamdulillah. Tapi pilihan saya tetap sama seperti sebelumnya,” ujar Susi.
Dengan tingginya tingkat partisipasi serta semangat demokrasi yang ditunjukkan masyarakat, PSU Pilkada di Kabupaten Siak diharapkan dapat menghasilkan pemimpin yang benar-benar dipercaya oleh rakyatnya. Semua pihak pun diminta untuk menjaga kondusivitas serta menerima hasil pemilihan dengan sikap legowo demi kemajuan daerah.**