OpiniPolitik

Debat Pilgub Memanas, Koordinator ProSyam Mawardi Inhu : Harusnya Uji Visi, Bukan Sindiran, SUWAI Justru Tunjukan Kepemimpinan Visioner

Literasi
143
×

Debat Pilgub Memanas, Koordinator ProSyam Mawardi Inhu : Harusnya Uji Visi, Bukan Sindiran, SUWAI Justru Tunjukan Kepemimpinan Visioner

Sebarkan artikel ini

Pekanbaru, (LA) – Dukungan dan apresiasi mengalir deras kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Riau, Syamsuar-Mawardi, khususnya dari Gerakan Prosyam Mawardi Indragiri Hulu (Inhu). Ketua Koordinator Gerakan Prosyam Mawardi Inhu, Pak Mislam, yang didampingi Sekretaris Gerakan Prosyam Inhu, Pak Mattori, menyatakan penghargaan mereka terhadap closing statement Syamsuar dalam Debat Calon Gubernur Riau yang berlangsung di Kota Pekanbaru pada tanggal 29 Oktober 2024 dan disiarkan langsung di Kompas TV.

Dalam closing statement-nya, Syamsuar menyampaikan pesan yang kuat dan tegas, menyerukan agar kekayaan alam Riau dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, bukan hanya segelintir pihak. Ia menegaskan bahwa Riau membutuhkan pemimpin berpengalaman yang mampu menghadirkan Riau yang lebih maju dan bermartabat. Mengusung pasangan Umaro dan Ulama, Syamsuar menyoroti pengalaman kepemimpinannya sebagai modal utama untuk mewujudkan visi tersebut, dengan dukungan dari Buya Mawardi yang berlatar belakang ulama dan akademisi.

“Untuk warga Riau yang kami cintai, kami tak ingin Riau dikelola asal-asalan. Sumber daya alam Riau harus dinikmati oleh seluruh masyarakat Riau, bukan hanya segelintir orang saja. Riau butuh pemimpin yang berpengalaman. Kami hadir sebagai pasangan yang menyatukan Umaro dan Ulama. Pengalaman kami sebagai umaro adalah bekal untuk mewujudkan Riau yang lebih maju dan bermartabat,” ucap Syamsuar dengan penuh keyakinan.

Buya Mawardi Saleh, calon wakil gubernur dari pasangan nomor urut tiga ini, menambahkan bahwa tekad mereka maju dalam Pilgub Riau didasari oleh keinginan untuk berkontribusi bagi masyarakat. Dengan mengutip sabda Nabi Muhammad SAW, “Khoirunnas Anfa uhum linnas,” ia menyatakan komitmennya untuk bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan rakyat. Sebagai bentuk penutup, ia melontarkan pantun yang mengundang sorak-sorai para pendukung yang hadir.

“Kami maju bersama Pak Syamsuar agar dapat bermanfaat bagi masyarakat Riau. Kami bertekad untuk bekerja keras dan sungguh-sungguh memenuhi berbagai hajat masyarakat Riau,” kata Buya Mawardi sembari menutup dengan pantun yang penuh makna, “Kalau Riau mau maju, maka pilihlah nomor tiga.”

Koordinator Gerakan Prosyam Mawardi Inhu, Pak Mislam, menyatakan apresiasinya terhadap penyampaian pasangan nomor urut tiga ini. Ia menilai closing statement Syamsuar dan Mawardi sebagai pidato yang sederhana namun penuh makna, tidak berlebihan, dan mencerminkan visi jelas untuk kesejahteraan masyarakat Riau.

“Pasangan Umaro dan Ulama adalah perpaduan epik. Dengan perpaduan ini, kami yakin Riau yang maju dan bermartabat akan terwujud di bawah kepemimpinan mereka,” tegas Pak Mislam dengan optimis. Ia menilai, pengalaman Syamsuar sebagai Umaro ditambah panduan Buya Mawardi sebagai ulama akan menghadirkan sinergi yang dapat memajukan Riau secara berkelanjutan.

Di sisi lain, Gerakan Prosyam Mawardi Inhu mengkritik penyelenggaraan debat tersebut, yang menurut mereka seharusnya menjadi ajang penyampaian visi dan misi, namun justru diwarnai sindiran yang tak perlu. Sindiran terkait persoalan “payung elektrik” yang dialamatkan pada pasangan Syamsuar-Mawardi dianggap oleh Pak Mislam tidak sesuai dengan tujuan debat, yaitu memberikan gambaran jelas kepada masyarakat mengenai program yang akan dijalankan oleh masing-masing calon.

“Debat yang baik adalah ketika setiap pasangan saling menguji visi dan misi mereka. Sayangnya, yang terjadi justru memilih menyindir soal hal-hal seperti payung elektrik. Masyarakat tidak perlu disuguhi hal semacam itu, yang dibutuhkan adalah penjelasan jelas mengenai arah pembangunan Riau ke depan,” ujar Pak Mislam menanggapi insiden tersebut.

Dengan dukungan dari berbagai kalangan, termasuk Gerakan Prosyam Mawardi Inhu, pasangan Syamsuar-Mawardi semakin mantap melangkah dalam kontestasi politik ini. Para pendukungnya berharap, perpaduan pengalaman Syamsuar dan wawasan keagamaan Buya Mawardi dapat menghadirkan kepemimpinan yang tidak hanya maju dalam pembangunan tetapi juga bermartabat dalam budaya dan moralitas.

Debat yang berlangsung di Kota Pekanbaru itu menjadi momen penting bagi Syamsuar-Mawardi untuk menegaskan tekad dan visi mereka dalam memimpin Riau. Di tengah panasnya persaingan, pasangan ini tetap menunjukkan sikap tenang dan fokus pada visi misi mereka, yang kini mendapat sambutan hangat dari para pendukung, termasuk Gerakan Prosyam Mawardi Indragiri Hulu. (Rsn)

Tinggalkan Balasan