Ia juga menyarankan agar setiap perguruan tinggi negeri di Kabupaten Siak membuat forum dan bekerjasama dengan KPA untuk mengedukasi masyarakat, mahasiswa dan anak sekolah tentang HIV/AIDS.
“Dalam rangka Hari AIDS Sedunia, kami melakukan salam tiga jari yang kami sebut dengan 3 Zero, yaitu zero infeksi HIV baru, zero kematian akibat AIDS, dan zero diskriminasi. Kami ingin tidak ada penyebaran HIV/AIDS, tidak ada kematian akibat AIDS dan tidak ada diskriminasi antara kami dan orang yang hidup dengan HIV/AIDS,” katanya.
Rozi Chandra, Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Siak sekaligus Ketua II KPA Kabupaten Siak, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemandirian masyarakat dan para pemangku kepentingan dalam mencegah penularan HIV dan AIDS.
Memperkuat kerjasama yang terintegrasi antar berbagai pemangku kepentingan dalam melaksanakan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Siak dan memobilisasi lebih banyak sumber daya untuk mengakhiri AIDS sebagai ancaman kesehatan bagi masyarakat.
“Tahun ini, kami berkolaborasi dengan DKS dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia, yang berarti segmen ini perlu disentuh dan kita lakukan bersama-sama,” pungkasnya.
HIV tidak bisa diperangi secara sepihak, lanjutnya. Sebab, kata Rozi, HIV tidak hanya diselesaikan oleh pemerintah saja, melainkan oleh seluruh masyarakat, termasuk para seniman di Kabupaten Siak. Dengan begitu, HIV/AIDS dapat ditanggulangi secara tuntas.