Dalam pembicaraan yang sedang berlangsung, tidak hanya Honda dan Nissan yang terlibat. Keduanya dikabarkan tengah mempertimbangkan kemungkinan membawa Mitsubishi Motors ke dalam perusahaan induk baru mereka, yang akan menciptakan salah satu grup otomotif terbesar di dunia.
Menurut laporan Nikkei Asia, selain kendaraan hybrid yang akan dipasok Honda untuk Nissan, kedua perusahaan ini juga membahas kemungkinan penggunaan bersama fasilitas pabrik perakitan mobil Nissan di Inggris. Jika rencana ini terlaksana, merger ini diperkirakan akan memberikan dampak signifikan pada struktur industri otomotif global.
Posisi Renault dalam Rencana Merger: Terbuka terhadap Kerja Sama
Sementara itu, produsen mobil asal Prancis, Renault, yang merupakan pemegang saham terbesar Nissan, dikabarkan mendukung rencana merger ini. Sumber-sumber yang dekat dengan perusahaan mengatakan bahwa Renault terbuka terhadap potensi kesepakatan dan akan mempelajari semua implikasi dari kerja sama ini.
Dampak bagi IMAS dan Pasar Indonesia
Di Indonesia, IMAS memastikan bahwa informasi terkait rencana merger ini tidak akan mempengaruhi operasional atau penjualan dalam jangka pendek maupun panjang. Jusak Kertowidjojo menambahkan, IMAS juga tidak memiliki informasi lain yang dapat mempengaruhi harga saham perusahaan dalam waktu dekat.
Merger antara Honda dan Nissan diharapkan dapat memperkuat posisi kedua perusahaan dalam menghadapi tantangan global, baik dalam pasar kendaraan listrik maupun persaingan dengan produsen otomotif lainnya.