Dia menambahkan bahwa Musk tampaknya berusaha untuk tetap berada di tengah-tengah masyarakat China, bahkan berencana membangun pusat data AI di negara tersebut, yang menurut DeLauro bisa berpotensi mengancam keamanan nasional AS. Musk juga dilaporkan telah menahan layanan internet satelit Starlink di Taiwan, sesuai dengan permintaan Beijing, sebuah langkah yang memicu kecaman mengingat Taiwan adalah wilayah yang dianggap China sebagai bagian dari teritorialnya.
Reaksi Musk terhadap Kritik
Musk menanggapi keras kritik yang dilontarkan DeLauro, dengan menyebutnya sebagai “makhluk yang mengerikan” dalam sebuah postingan di X. Musk, yang sebelumnya juga terlibat dalam kontroversi dengan mantan Presiden AS Donald Trump, terus menjadi sosok yang kontroversial, dengan pengaruh besar yang merambah berbagai sektor mulai dari teknologi hingga politik internasional.
Perpecahan di DPR AS ini mencerminkan bagaimana pengaruh pribadi Musk semakin memengaruhi jalannya kebijakan di negara tersebut. Sementara beberapa pihak menganggap langkah-langkah Musk sebagai strategi bisnis yang sah, banyak yang khawatir bahwa pengaruhnya terhadap kebijakan luar negeri, khususnya terkait dengan China, dapat mengancam kepentingan nasional AS.
Dengan ketegangan yang semakin memuncak, perdebatan tentang peran Musk dalam politik Amerika diperkirakan akan terus menjadi isu yang kontroversial di masa depan.