“Jadi kebudayaan tadi atau seni pertunjukan, itu juga termasuk dari subsektor ekonomi kreatif, kita eksplor, kita promosikan dalam mendukung pariwisata. Tetapi tidak meninggalkan potensi budaya yang ada, itu juga sebagai peran utama dalam pariwisata” tambahnya
Menurut Roni, tantangan terbesar dalam mendukung keberhasilan sektor pariwisata dan kreatif di Riau adalah sumber daya manusia. Ia menekankan pentingnya kolaborasi budaya dengan tren masa kini agar tetap relevan dengan generasi muda.
“Tantangan saat ini sebenarnya dari Sumber Daya Manusianya, itu yang paling besar. Jadi bagaimana kita melihat dan mengetahui selera atau mayoritas dari masyatakat hati ini, maunya apa tentang kesenian ataupun dunia ekraf. Kita tidak bisa memaksa, tetapi kita juga harus menggali potensi budaya dengan melakukan upgrade dan kolaborasi kekinian untuk generasi-generasi muda saat ini, sehingga tercipta kenyamanan. contohnya seperti lomba tari melayu pada hari ini” tambahnya
“Ambil contoh Zapin misalnya. Kalau tidak dikreasikan, akan membosankan. Kita juga harus kreatif dalam memadukan motif budaya dengan desain modern agar lebih menarik bagi anak muda. Contoh lainnya yaitu baju-baju adat, bagaimana kita memaksakan anak riau menyenangi pakaian yang ada unsur budayanya, tetapi dengan ekraf menarik generasi muda akan kombinasi yang ditawarkan dalam pakaian yang mereka kenakan seperti blezer bahkan celana yang bermotif budaya” tambahnya.