KUANTAN SINGINGI, LITERASIAKTUAL.COM – Notasi musik atau yang biasa disebut dengan partitur sering kali dijumpai di tradisi musik barat. Metode ini mempermudah dalam sebuah proses belajar. Metode ini juga digunakan untuk menambah efektifitas latihan agar memberikan hasil yang lebih maksimal.
Artinya, bagi instrumen musik konvensional seperti piano, gitar, violin, dan yang lainnya sudah memiliki teknik baku dalam mempelajarinya. Seperti tata cara mempelajari instrumen hingga tata cara membaca musik (partitur)nya.
Namun bagaimana dengan alat musik tradisi beserta musik tradisinya?
Di Indonesia baru gamelan jawa dan gamelan bali yang memiliki pernotasian baku untuk musiknya, lalu bagaimana dengan musik tradisi lainnya, seperti musik tradisi dari Provinsi Riau, tepatnya di Kabupaten Kuantan Singingi yaitu musik rarak.
Musik rarak merupakan musik tradisi masyarakat Kuantan singingi yang sudah dikenal sejak lama. Namun hingga saat ini belum ada pernotasian baku untuk musik tradisi ini.
Jika demikian apakah tidak mungkin untuk mempelajari musik ini?, jawabannya tidak juga. Musik ini bisa dipelajari, buktinya musik ini sudah melewati beberapa generasi pemain, mulai dari uyut, kakek, bapak, anak, hingga cucu dari pemain musik ini sudah ada.
Jika demikian maka pertanyaannya adalah bagaimana mempelajari musik ini?
“Dengan cara mengamati dan mendiktekan secara lisan”, Ungkap salah satu pemain rarak
Solusi lainnya yang dihadirkan adalah mempelajari musik rarak dengan menggunakan simbol angka. Metode yang sebelumnya dengan cara mengamati dan mendiktekan secara lisan diperbaharui dengan menambahkan sebuah simbol sebagai pengganti peran sebuah notasi, yaitu menggunakan angka. Sehingga generasi selanjutnya bisa tetap mempelajari musik rarak tersebut.
Thanks for shening. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.